Saturday, November 21, 2015

PENGALAMAN KKN TEMATIK FARMASI UHO 2015 DI KELURAHAN TORONIPA

      Kegiatan KKN saya selama 45 Hari di Kelurahan Toronipa Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe. berikut ini saya begikan pengalamanku yang menarik selama KKN :) heheh
1. Sosialisasi Apoteker Cilik
Kegiatan sosialisasi apoteker cilik ini dilaksanakan pada tanggal 15 Agustus 2015 di SDN 3 Soropia dengan tujuan memperkenalkan sejak dini salah satu profesi kesehatan yaitu peran Apoteker, sehingga mereka dapat membedakan peran antara apoteker, dokter, perawat dan tenaga medis lainnya. Kegiatan ini diikuti oleh siswa kelas 6 SD. Kegiatan ini juga mendukung salah satu program kegiatan ISMAFARSI (Ikatan Senat Mahasiswa Farmasi).


2. Sosialisasi Pemanfaatan Biota Laut (Rumpu Laut dan Sponge) Sebagai Bahan Dasar Kosmetik Tabir Surya di Daerah Pesisir

Dewasa ini, kaum wanita banyak yang menggunakan berbagai macam sediaan kosmetik baik yang berfungsi untuk merawat kulit maupun untuk tata rias. Salah satu sediaan kosmetik untuk perawatan kulit ialah masker wajah. Masker wajah merupakan suatu sediaan kosmetik berbentuk cairan atau pasta yang digunakan pada daerah kulit wajah, dengan tujuan agar wajah terasa lebih kencang dan bersih. Masker wajah dibuat dengan menggunakan bahan baku utama yakni sponge dan rumput laut. Sponge dan rumput laut memiliki aktivitas sebagai antioksidan sehingga dapat digunakan sebagai kosmetik tabir surya yang berfungsi menangkal radikal bebas. Alasan penggunaan bahan baku sponge dan rumput laut dapat ditinjau dari adanya peluang pada lokasi KKN tematik, yakni didaerah pesisir pantai. Program inti dari kegiatan KKN tematik di Kecamatan Soropia, Kelurahan Toronipa yakni pembuatan masker dengan bahan baku sponge dan rumput laut sebagai kosmetik tabir surya serta sosialisasi pemanfaatan biota laut (rumput laut dan sponge) sebagai bahan dasar kosmetik tabir surya didaerah pesisir. Kegiatan ini merupakan kegiatan inti dari KKN tematik yang dilaksanakan pada hari kamis, 10 september 2015 yang bertempat di Balai Kelurahan Toronipa. Dihadiri oleh masyarakat kelurahan toronipa serta Kepala Lurah beserta beberapa jajarannya. Kegiatan sosialisasi ini diawali dengan penjelasan oleh pemateri, sesi tanya jawab, serta dilakukannya tata cara dalam pembuatan masker wajah dari bahan baku sponge dan rumput laut. Kegiatan ini dimaksudkan agar masyarakat mengetahui seberapa besar potensi biota laut ( sponge dan rumput laut) yang ternyata dapat dikembangkan menjadi sebuah kosmetik tabir surya sehingga membuka salah satu peluang usaha dengan nilai ekonomis yang lebih tinggi.

3. Pendataan Penjualan Obat di Warung
Tabel 1
Pendataan Obat di Warung
Ø  Warung Pertama

No.
Nama Obat
Golongan Obat
1
Promag
OB
2
Bintang Toedjoe
OB
3
Inza
OBT
4
Bodrex Extra
OBT
5
Neo Napacin
OBT
6
Ampicillin
OK
7
Paramex
OBT
8
Mexaquin
OBT
9
Asam Mefenamat
OK
10
Trisulfa
OB

Ø  Warung Kedua
No.
Nama Obat
Golongan Obat
1
Paramex
OBT
2
Panadol
OB
3
Asam Mefenamat
OK
4
Paracetamol
OBH
5
Amoxicillin
OK
6
Ampicillin
OK
7
Antalgin
OK
8
Bodrex
OBH
9
Mixagrip
OBT
10
Trisulfa
OB

Ø  Warung Ketiga
No.
Nama Obat
Golongan Obat
1
Antalgin
OK
2
Paracetamol
OBH
3
Bodrexin
OBH
4
Amoxicllin
OK
5
Oskadon
OBH
6
Ampicillin
OK
7
Bintang Toedjoe
OBH
8
Stop cold
OBT
9
Obat KB
OK
10
Fimestan
OK

Kegiatan pendaatan obat diwarung dilaksanan pada tanggal  Agustus 2015 yang di lakukan pada 3 warung di kelurahan toronipa kecamatan soropia. Maksud dari kegiatan ini yaitu untuk memberi pengetahuan kepada pemilik warung tentang jenis obat yang bisa dijual bebas serta pemberian informasi tentang penggunaan beberapa jenis golongan obat. Pendataan obat di warung, kami dapatkan masyarakat kelurahan toronipa menjual obat golongan obat bebas, obat bebas terbatas dan obat keras serta di jumpai di masyarakat bahwa seringkali meraka menggunakan obat atau mengonsumsi obat dengan cara yang tidak rasional. Contoh dari hasil observasi yaitu obat antibiotik yaitu ampisilin dan amoksilin, kami menemukan salah satu obat yang dijual disalah satu warung yang menggunakan ampisilin sebagai obat sakit gigi, ditaburkan di luka pada tubuh, bahwasanya yang dilakukan masyarakat ini masih salah dari segi cara penggunaan dan indikasinya Perilaku masyarakat yang seperti ini dimungkinkan kurangnya pengetahuan tentang obat dan kesehatan. Observasi ini dilakukan dengan pendekatan dan wawacara kepada masyarakat dan khususnya pemilik warung yang menjual obat, setelah itu kami dapatkan bahwa seringkali masyarakat menggunakan obat-obat yang ada dipasaran atau diwarung untuk mengatasi masalah kesehatan yang mereka derita. Mereka beranggapan bahwa untuk pergi ke dokter atau puskesmas akan memerlukan biaya yang cukup mahal, sementara hanya dengan meminum obat-obat yang dijual bebas pun mereka sudah dapat sembuh dari penyakit yang di derita. Kami menjelaskan atau meluruskan penggunaan obat yang tepat dan harapanya masyarakat bisa lebih berhati-hati jika membeli obat di warung.

           



       5. Sosialisasi Gerakan Keluarga Sadar Obat - DAGUSIBU (Dapatkan, Gunakan, Simpan dan Buang)
Kegiatan Sosialisasi DAGUSIBU dilaksanakan pada tanggal 20 Agustus 2015 di Balai Kelurahan Toronipa. Tujuan dilakukannya kegiatan ini adalah untuk memberitahukan kepada masyarakat tentang penggunaan obat yang baik dan benar. Dimana kegiatan ini merupakan salah satu program kerja dari IAI (Ikatan Apoteker Indonesia) tentang bagaimana cara mendapatkan, menggunakan, menyimpan dan membuang suatu obat.

   6.   Pembuatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA)
      Pembuatan toga dilaksanan pada hari Minggu tanggal 25 Agustus 2015. Kegiatan ini merupakan salah satu program yang dilaksanakan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat desa setempat dalam hal pemanfaatan tanaman obat alam, karena berdasarkan hasil observasi masyarakat Kelurahan Toronipa masih kurang memanfaatkan tanaman yang berperan dalam pengobatan herbal dimana yang sudah diketahui khasiatnya secara empiris. Di samping itu kami membuat sebuah koleksi tanaman obat keluarga yang berlokasi Taman PKK dasawisma kelurahan toronipa. Setelah pembuatan TOGA kami memberikan buku panduan penggunaan tanaman obat sebagai terapi penyakit berdasarkan literatur. 


          Inilah beberapa program kerja yang saya dan teman-teman kelompok saya kerjakan. disetiap kegiatan ini kami mendapatkan banyak sekali pengalaman yang sangat menarik. salah satunya kekompakan yang timbul dengan sendirinya setelah menjalani KKN selama 45 hari. 








1 comment: