Tuesday, November 22, 2016

Praktikum Mikrobiologi Farmasi: Percobaan 4. Perhitungan Kuantitas Mikroorganisme

BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Mikroorganisme mempengaruhi kehidupan manusia baik secara langsung maupun tidak langsung yang bisa berperan sebagai kawan maupun lawan bagi kehidupan manusia. Pertumbuhan mikroorganisme yang membentuk koloni dapat dianggap bahwasetiap koloni yang tumbuh berasal dari satu sel, maka dengan menghitung jumlah koloni dapat diketahui penyebaran bakteri yang ada pada bahan. Jumlahmikroba pada suatu bahan dapat dihitung dengan berbagai macam cara,tergantung pada bahan dan jenis mikrobanya. Ada dua macam cara perhitungan jumlah mikroba/bakteri, yaitu perhitungan secara langsung dan tidak langsung. Perhitungan jumlah mikroba secara langsung yaitu jumlah mikroba dihitung secara keseluruhan, baik yang mati atau yang hidup sedangkan perhitungan jumlah miroba secara tidak langsung yaitu jumlah mikroba dihitung secara keseluruhan baik yang mati atau yang hidup atau hanya untuk menentukan jumlah mikroba yang hidup saja, ini tergantung cara-cara yang digunakan.
Untuk menentukan jumlah miroba yang hidup dapat dilakukan setelah larutan bahan atau biakan mikroba diencerkan dengan faktor pengenceran tertentu dan ditumbuhkan dalam media dengan cara-cara tertentu tergantung dari macam dan sifat-sifat mikroba. Banyak metode yang digunakan dalam menaksir secara kuantitatif dari suatu populasi bakteri. Dalam aplikasinya pengetahuan mengenai jumlah bakteri penting untuk mengetahui kualitas bahan atau tujuan lain berdasarkan jumlah mikroba yang ada dalam sampel tersebut. Penghitungan bakteri secara langsung memiliki banyak kelemahan yaitu tidak dapat membedakan sel mati dan sel hidup, selain itu penghitungannya rumit karena sel bakteri sangat kecil dan berjumlah banyak. Oleh karena itu dalam praktikum ini dikaji cara menghitung jumlah sel dan biakan suatu bakteri.
B.  Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada percobaan ini yaitu:
      1. Bagaimana cara mengetahui tingkat pertumbuhan mikroorganisme terhadap suatu produk atau sediaan
  2. Bagaimana cara mengetahui cara perhitungan kuantitatif dari suatu mikroorganisme.
C.  Maksud Percobaan
Maksud dilakukannya praktikum ini adalah untuk mengetahui dan memahami cara-cara perhitungan kuantitas mikroorganisme suatu produk secara mikrobiologi.
D.  Tujuan Percobaan
Tujuan dilakukannya praktikum ini adalah untuk menentukan kuantitas mikroorganisme pada beberapa pada produk farmasi yaitu pasta gigi, obat cina, sirup marjan, dan susu bubuk.
E.  Manfaat Praktikum
Sebagai sumber informasi jumlah mikroorganisme yang terdapat pada produk farmasi pada pengujian nilai ALT bakteri, angka kapang, dan uji MPN sebagai dasar tingkat keamanan produk tersebut untuk dikonsumsi.



BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.Teori Umum
Mikrobiologi berasal dari bahasa yunani yaitu micros = kecil atau renik, Bio = Hidup atau kehidupan, dan logos = Ilmu atau kehidupan.  Jadi Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang organisma yang berukuran mikroskopis dengan objek yang dipelajari meliputi virus, bakteri, ragi/jamur, dan beberapa organisma kecil yang harus dilihat dengan menggunakan mikroskop (Syamsunir, 1992).
Mikroorganisme memiliki fleksibilitas metabolisme yang tinggi karena mikroorganisme ini harus mempunyai kemampuan menyesuaikan diri yang besar sehingga apabila ada interaksi yang tinggi dengan lingkungan menyebabkan terjadinya konversi zat yang tinggi pula. Akan tetapi karena ukurannya yang kecil, maka tidak ada tempat untuk menyimpan enzim-enzim yang telah dihasilkan. Peran mikroorganisme sangat luas yang mencakup di berbagai bidang yang meliputi : bidang pangan, kesehatan, industri, ekologi, teknik rekayasa genetika, dan lain-lain. Peran tersebut ada yang merugikan dan ada pula yang menguntungkan (Nurtjahyani, 2011).
Perhitungan jumlah bakteri hidup adalah perhitungan berdasarkan jurnlah koloni dari sel-sel yang mampu terus hidup. Media MRS untuk pengamatan total bakteri asam laktat dan media SGA untuk pengamatan total fungi. Metode penanaman dilakukan dengan metode permukaan (Surface/Spread Plate), yaitu sampel sebanyak 0,1 ml dituangkan ke permukaan media agar steril dan padat. Sampel disebarkan ke seluruh permukaan agar dengan cara goresan menggunakan jarum ose yang telah disterilkan. Cawan petri diamati dan dihitung total bakteri dan total bakteri asam laktat setelah diinkubasi selama 24 jam. Pengamatan total fungi dilakukan setelah diinkubasi selama 3 hari. Perhitungan total bakteri dan fungi berdasarkan metode Standart Plate Count (SPC) (Sumarsih, dkk., 2012).
Perhitungan secara tidak langsung ada beberapa cara yaitu : perhitungan pada cawan petri (total plate count / TPC), perhitungan melalui pengenceran, perhitungan jumlah terkecil atau terdekat (MPN methode), dan kalorimeter (cara kekeruhan atau turbidimetri). Metode MPN terdiri dari tiga tahap, yaitu uji pendugaan (presumtive test), uji konfirmasi (confirmed test), dan uji kelengkapan (completed test) (Lim, 1998).
Perhitungan total sel (total cell count) dengan metode AODC (Acridine Orange Direct Count) adalah salah satu metode perhitungan bakteri secara langsung menggunakan cat fluorokrom acridine orange (3,6-tetrametyl diaminoacridine) dengan teknik mikroskop epifluoroscence (Sutiknowati,2013).

B
Uraian Bahan
.Agar (Farmakope Indonesia, edisi III, Hal : 74)
Nama resmi           :   Agar
Nama lain              :   Agar-agar
Pemerian                :   Berkas potongan memanjang, tipis seperti selaput dan berlekatan, atau berbentuk keping, serpih atau butiran; jingga lemah kekuningan, abu-abu kekuningan sampai kuning pucat atau tidak berwarna; tidak berbau atau berbau lemah; rasa berlendir; jika lembab liat; jika kering rapuh
Kelarutan               :   Praktis tidak larut dalam air, dan larut dalam air mendidih.
Kegunaan               :   Sebagai bahan pemadat medium.
Penyimpanan          :   Dalam wadah tertutup baik.
2.  Aquades (Farmakope Indonesia, edisi III, Hal : 96)
Nama resmi           :   Aqua Destillata
Sinonim                  :   Aquadest / Air Suling
RM / BM                :   H2O / 18,02
Rumus struktur     :   H – O - H
Pemerian                :   Cairan jernih, tidak berwarna. Tidak berasa, tidak berbau.
Penyimpanan          :   Dalam wadah tertutup baik.
Kegunaan               :   Sebagai pelarut
3.  Dekstrosa (Farmakope Indonesia, edisi III, Hal : )
Nama resmi           :   Dextrosum
Sinonim                  :   Dekstrosa
RM / BM                :   C6H12O6.H2O / 180,16
Pemerian                :   Hablur tidak berwarna, serbuk hablur atau serbuk granul putih, tidak berbau, rasa manis.
Kelarutan               :   Mudah larut dalam air, sangat mudah larut dalam air mendidih, larut dalam etanol mendidih, sukar larut dalam etanol.
Penyimpanan          :   Dalam wadah tertutup baik.
Kegunaan               :   Sebagai komponen pembuat medium PDA
4.  Ekstrak Beef (Farmakope Indonesia, edisi III, Hal : )
Nama resmi           :   Beef Extract
Nama lain              :   Kaldu nabati, kaldu hewani, ekstrak beef
Pemerian                :   Berbau dan berasa pada lidah. Kaldu daging sapi konsentrat diperoleh dengan mengekstraksi daging sapi segar tanpa lemak, dengn cara merebus dalam air dan menguapkan kaldu pada suhu rendah dalam hampa udara sampai terbentuk residu kental berbentuk pasta. Massa berbentuk pasta, berwarna coklat kekuningan sampai coklat tua, baud an rasa seperti daging, sedikit asam.
Kelarutan               :   Larut dalam air dingin.
Kegunaan               :   Sumber protein untuk pertumbuhan mikroorganisme
Penyimpanan          :   Simpan dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya.
5.  Ekstrak Yeast (Farmakope Indonesia, edisi III, Hal : 671)
Nama resmi           :   Ekstrak ragi
Sinonim                  :   Sari ragi
Pemerian                :   Kuning kemerahan sampai coklat, bau khas tidak busuk
Kelarutan               :   Larut dalam air, membentuk larutan kuning sampai coklat, bereaksi asam lemah, tidak mengandung karbohidrat
Penyimpanan          :   Dalam wadah tertrutup baik
6.  Pepton (Farmakope Indonesia, edisi III, Hal : 721)
Nama resmi           :   Pepton
Pemerian                :   Serbuk, kuning kemerahan sampai coklat, bau khas, tapi tidak busuk.
Kelarutan               :   Larut dalam air; memberikan larutan berwarna coklat kekuningan yang bereaksi agak asam; praktis tidak larutan dalam etanol (95%) P dan dalam eter P
Penyimpanan          :   Dalam wadah tertutup baik.
Kegunaan               :   Sebagai komponen pembuat medium PDA
C. Uraian Sampel (Label kemasan)

1.  Susu Dancow Enriched
Susu dancow enriched mengandung vitamin A, D, E, C, B1, B2, niasin, B6, asam folat, biotin, zink, protein, kalsiumdan zat besi.

2.  Pasta Gigi (Pepsodent)
Pepsodent mempunyai komposisi yaitu kalsium karbonat, air, sorbitol, silika hidrat, natrium lauril sulfat, natrium monofluorofosfat, tepung, gum selulosa, potasium sitrat, natrium silikat, natrium sachharin, DMDM 77891, florid.

3.  Obat Kuat (Spartax)
SpartaxEpimedium folium extrac 150 mg, Panax Gingseng 50, mg, Butea Superba root extract powder 50 mg, L-Arginine 200 mg, ZnS047H20 21,99 mg, Zn 5 mg dan Dicalcium phoshate 28,01 mg
4.  Sirup ABC Orange
Sirup ABC mempunyai komposisi yaitu air, gula, pengatur keasaman, perisa artifisal, pemanis buatan natrium siklamat 0,5%, pengawet natrium benzoat, sari buah jeruk 0,08%, pewarna tartrazin Cl 19140.

5.  Roti Boy
Roti boy mempunyai komposisi yaitu tepung, gula, telur, mentega, margarin, dan perasa kopi.

BAB III
METODE PRAKTIKUM
A.   Alat
Alat-alat yang digunakan pada pratikum ini, yakni tabung reaksi, spoit, lampu spiritus, jarum inokulum, cawan petri, inkubator, laminar air flow, enkas, botol gelap.
B.    Bahan
Bahan- bahan yang di gunakan pada pratikum ini, yakni akuades, LB (Lactose Broth), (PDA (Potato dectrose agar), alkohol 70%, Aluminium voil, kapas, tissu, pasta gigi (pepsodent).
C.    Prosedur Kerja
1. Penyajian Sampel
a)    Disiapkan sampel
b)   Ditimbang 1 gram pasta gigi (pepsodent)
c)    Dilarutkan dalam 10 mL Akuades
d)   Diambil 1 mL larutan sampel.
e)    Dimasukkan 1 mL dalam botol pengenceran 10-2.
f)    Diambil 1 mL dari botol pengenceran 10-2, masukkan dalam botol pengenceran 10-3.
g)    Diambil 1 mL dari botol pengenceran 10-3, masukkan dalam botol pengenceran 10-4.
h)  Diambil 1 ml dari botol pengenceran 10-4, masukkan dalam botol pembuangan.
2. Pengujian ALT Bakteri

a)    Diambil sampel masing-masing dari botol pengenceran 10-2, 10-3, dan 10-4.
b)   Dimasukkan dalam cawan petri yang telah diisi 1 mL medium NA.
c)    Disimpan dalam inkubator.
d)   Diamati 1x 24 jam.
e)    Dihitung koloni.
f)    Dihitung kuantitas dengan rumus ALT.

3. Pengujian ALT kapang

a)    Diambil sampel masing-masing dari botol pengenceran 10-2, 10-3, dan 10-4.
b)   Dimasukkan dalam cawan petri yang telah diisi 1 mL medium PDA.
c)    Disimpan dalam enkas.
d)   Diamati 3x 24 jam.
e)    Dihitung koloni.
f)    Dihitung kuantitas dengan rumus ALT.
 4. Uji MPN

a)    Diambil sampel masing-masing dari botol pengenceran 10-2, 10-3, dan 10-4.
b)   Dimasukkan masing-masing dalam 3 tabung reaksi yang telah diisi laktosa broth dan tabung durham.
c)    Diamati 1x 24 jam.
d)   Dilihat perubahan yang terjadi.
e)    Dihitung kuantitas dengan rumus MPN.


BAB IV
KAJIAN HASIL PRAKTIKUM

A. Tabel Hasil Pengamatan
a. ALT Bakteri
No.
Sampel
Jumlah Mikroba
Nilai ALT
100
10-1
10-2
10-3
10-4
1.
Sirup ABC






2.
Roti Boy
-
-
6
3
-
6 x 10-3

b. ALT Kapang
No
Sampel
Jumlah Mikroba
Nilai ALT
100
10-1
10-2
10-3
10-4
1.
Pasta Gigi (Pepsodent)
-
-
2
7
4

2.
Obat Kuat (Spartax)






3.
Susu Dancow







c. Uji MPN
No
Sampel
Jumlah Mikroba
Nilai MPN
100
10-1
10-2
10-3
10-4
1.
Pasta Gigi (Pepsodent)
-
-
2



2.
Obat Kuat (Spartax)






3.
Susu Dancow
-
-
2
0
0
9,18
4.
Sirup ABC






5.
Roti Boy
-
-
2
1
1


B.  Pembahasan
Perhitungan bakteri adalah suatu cara yang digunakan untuk menghitung jumlah koloni bakteri yang tumbuh pada suatu media pembiakan. Secara mendasar ada dua cara penghitungan bakteri, yaitu secara langsung dan secara tidak langsung. Ada beberapa cara perhitungan secara langsung, antara lain adalah dengan membuat preparat dari suatu bahan (preparat sedrhana diwarnai atau tidak diwarnai) dan penggunaan ruang hitung (counting chamber). Sedangkan perhitungan secara tidak langsung hanya mengetahui jumlah mikroorganisme pada suatu bahan yang masih hidup saja (viable count). Dalam pelaksanaannya ada beberapa cara yaitu perhitungan pada cawan petri (total plate count / TPC, perhitungan melalui pegenceran, perhitungan jumlah terkecil atau terdekat (MPN methode), calorimeter /cara kekeruhan atau turbidimetri.
Perhitungan mikroorganisme dapat dilakukan dengan dua cara yaitu metode MPN dan metode SPC di mana metode SPC ini meliputi ALT bakteri dan ALT kapang. Dalam percobaan ini sampel yang digunakanya itu susu (Dancow Enriched), pasta gigi, obat kuat (Spartax), sirup, dan roti boy.
Dari hasil praktikum yang sudah dilakukan perhitungan konidia jamur secara mikroskopis. Sebelum melakukan perhitungan sebaiknya dilakukan pengenceran agar lebih mudah menghitungnya, suspensi yang belum diencerkan mengandung banyak konidia jamur, sehingga apabila tidak diencerkan akan lebih sulit menghitungnya karena lebih banyak konidia jamurnya. Pengenceran bertujuan agar konsentrasi dari suspense tersebut menurun.
Pengenceran yaitu suatu cara atau metoda yang diterapkan pada suatu senyawa dengan jalan menambahkan pelarut yang bersifat netral, lazim dipakai yaitu aquadest dalam jumlah tertentu. Penambahan pelarut dalam suatu senyawa dan berakibat menurunnya kadar kepekatan atau tingkat konsentrasi dari senyawa yang dilarutkan/diencerkan.
Metode hitungan cawan juga mempunyai kelemahan, yaitu Hasil perhitungan tidak menunjukkan jumlah sel mikroba yang sebenarnya, karena beberapa sel yang berdekatan mungkin membentuk satu koloni. Medium dan kondisi yang berbeda mungkin menghasilkan niali yang berbeda dan Mikroba yang ditumbuhkan harus dapat tumbuh pada medium padat dan membentuk koloni yang kompak dan jelas, tidak menyebar
serta Memerlukan persiapan dan waktu inkubasi beberapa hari sehingga pertumbuhan koloni dapat dihitung.
Prinsip perhitungan koloni bakteri adalah semakin tinggi tingkat pengenceran semakin rendah jumlah koloni bakteri. Dengan kata lain tingkat pengenceran berbanding terbalik dengan jumlah koloni bakteri.
Penentuan jumlah bakteri yang ada dalam suatu medium maka dapat digunakan beberapa cara meliputi jumlah bakteri secara keseluruhan (total cell count). Pada cara tersebut dihitung semua bakteri yang ada dalm suatu medium biakan baik yang hidup maupun yang mati. Jumlah bakteri yang hidup (viable count). Cara tersebut menggambarkan jumlah sel yang hidup saja, sehingga lebih tepat jika dibandingkan dengan cara sebelumnya. Namun metode hitung langsung menggunakan Haemocytometer Neubour menggunakan cara total cell count.
Setelah kita mempelajari bagaimana menumbuhkan suatu koloni bakteri, tentu harus mengatahui kuantitas dan kualitas dari bakteri tersebut. Dalam hal ini yang akan dibahas adalah bagaimana mengetahui kuantitas dari suatu bakteri. Ada berbagai cara untuk menghitung jumlah sel bakteri, antara lain hitungan langsung dengan menggunakan mikroskop, dan hitungan tidak langsung dengan metode hitung cawan baik dengan metode cawan tuang maupun metode cawan sebar.
Pengukuran kuntitatif populasi mikroba dari suatu sampel dilakukan untuk mengetahui kualitas bahan atau tujuan lain berdasarkan jumlah mikroba yang ada dalam sampel tersebut. Sehingga dengan kita dapat mengetahui apakah mikroba tersebut berbahaya atau bahkan baik bagi lingkungan dalam jumlah tertentu.
Untuk mengetahui perkembangan suatu bakteri membutuhkan pembuatan media dengan metode perhitungan bakteri yang ada dalam media. Ada banyaknya metode yang digunakan dalam menghitung jumlah bakteri secara kuantitatif dari suatu populasi bakteri. Proses penghitungan sel bakteri dapat dilakukan dengan beberapa metode baik secara langsung maupun tidak langsung, diantaranya adalah metode hitung pada cawan petri (standard plate count), metode pengamatan langsung dengan kaca objek atau metode hitung dengan menggunakan haemocytometer, metode ukur kekeruhan (turbidimetri) menggunakan spektrophotometer dan metode jumlah perkitaan terdekat.
Dalam praktikum kali ini menggunakan metode hitung koloni dicawan petri (standar/viable plate count methond), Metode MPN biasanya biasanya dilakukan untuk menghitung jumlah mikroba di dalam contoh yang berbentuk cair, meskipun dapat pula digunakan untuk contoh berbentuk padat. Metode perhitungan MPN menggunakan media cair di dalam tabung reaksiyang berisi tabung durham, dimana perhitungan dilakukan berdasarkan jumlah tabungyang positif yaitu yang ditumbuhi oleh jasad renik setelah inkubasi pada suhu dan waktu tertentu. Pengamatan tabung yang positif dapat dilihat dengan mengamati timbulnya kekeruhan atau terbentuknya gas didalam tabung durham yang diletakkan pada posisi terbalik, yaitu untuk jasad renik pembentuk gas, sehingga tabung durham tersebut naik keatas.
PDA biasanya digunakan untuk jenis mikroorganisme jamur (kapang) dan khamir seperti Candida albicans, Saccharomyces cerevisiae dan Aspergillus niger. PDA dibuat dari potongan kentang kasar dan dekstrosa (gula jagung) dan ditambah dengan agar sebagai pemadat. Kentang dan dekstrosa mengandung berbagai nutrien yang berguna bagi pertumbuhan mikroorganisme tersebut, karena adanya kandungan gula dan juga protein. PDA juga mengandung sumber karbohidrat dalam jumlah cukup yaitu terdiri dari 20% ekstrak kentang dan 2% glukosa sehingga baik untuk pertumbuhan kapang dan khamir tetapi kurang baik untuk pertumbuhan bakteri.
NA (Nutrient Agar)  adalah medium umum untuk uji air dan produk dairy. NA juga digunakan untuk pertumbuhan mayoritas dari mikroorganisme yang tidak selektif, dalam artian mikroorganisme heterotrof. Media ini merupakan media sederhana yang dibuat dari ekstrak beef, pepton, dan bacto agar. Na merupakan salah satu media yang umum digunakan dalam prosedur bakteriologi seperti uji biasa dari air, sewage, produk pangan, untuk membawa stok kultur, untuk pertumbuhan sampel pada uji bakteri, dan untuk mengisolasi organisme dalam kultur murni. NA juga di gunakan sebagai media kapang dan khamir.
NB (Nutrient Broth) merupakan media untuk mikroorganisme yang berbentuk cair. Intinya sama dengan nutrient agar. Komposisi NB adalah beef extract dan pepton. NB digunakan sebagai media bakteri.
Metode hitungan cawan juga mempunyai kelemahan, yaitu Hasil perhitungan tidak menunjukkan jumlah sel mikroba yang sebenarnya, karena beberapa sel yang berdekatan mungkin membentuk satu koloni, Medium dan kondisi yang berbeda mungkin menghasilkan niali yang berbeda, Mikroba yang ditumbuhkan harus dapat tumbuh pada medium padat dan membentuk koloni yang kompak dan jelas, tidak menyebar
serta Memerlukan persiapan dan waktu inkubasi beberapa hari sehingga pertumbuhan koloni dapat dihitung.






BAB V
PENUTUP
A.  Kesimpulan
Kesimpulan dari percobaan ini yaitu :
1.     Beberapa metode-metode yang digunakan untuk mengetahui pertumbuhan mikroorganisme yaitu dengan metode ALT dan MPN.
2.    Cara kuantitatif perhitungannya yaitu ALT dengan rumus V. N.  dan MPN dengan rumus Nilai MPN x faktor pengenceran.
B. Saran
Sebaiknya kordinator bahan agar memperhatikan bahan yang akan digunakan. Selain itu, Diharapkan praktikan lebih memperhatikan arahan asisten dan lebih teliti dalam mengerjakan agar diperoleh hasil yang lebih baik.



DAFTAR PUSTAKA
              
Lim, D, 1998, Microbiology 2nd edition, United States of America, McGraw Hill.
Nurtjahyani, 2011. Peran Mikroorganisme Dalam Perkembangan Mikrobiologi Pangan. Prospektus. Vol. Ix No. 1.
Sumarsih., dkk.  2012. Pengaruh Aras Starter Lactobacillus sp Terhadap Performa Mikrobiologi Silase Ikan Dilihat Dari Total Bakteri, Bakteri Asam Laktat Dan Fungi. Jurnal Kesehatan. Semarang.
Sutiknowati, L. 2013.  Mikroba Parameter Kualitas Perairan P. Pari Untuk Upaya Pembesaran Biota Budidaya. Jurnal Ilmu Dan Teknologi Kelautan Tropis. Vol. 5, No. 1.
Syamsunir. 1992. Dasar Dasar Mikrobiologi Dan Parasitologi Untuk Perawat. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.


LAMPIRAN         
1. PERHITUNGAN
a)  ALT Bakteri (30-300)
·      Susu Dancow Enriched
            Karena tidak ada yang memenuhi rentang, makan diambil faktor pengenceran terkecil :
ALT = V. N.
ALT = 1.3.
 = 3x10-2
b)  ALT Kapang (10-150)
·      Susu Dancow Enriched
            Karena tidak ada yang memenuhi rentang, makan diambil faktor pengenceran terkecil :
ALT = V. N.
ALT = 1.2.
 = 2x10-3
c)  Uji MPN
MPN = Nilai MPN x faktor pengenceran
        = 9,18 x 10-2
          = 0,0918
2. KOMPOSISI MEDIUM
a)    Medium LB (Lactosa Broth)
Potato dari gelatin            5,0
EkstrakDaging                 3,0
Lactosa                             5,0
Air                                     @ 1000 mL
b)   Medium NA (Natrium Agar)
Peptone                            5,0
Ekstrak beef                   3,0
Agar                                  15
Aquadest                          @ 1000 mL
c)    Medium PDA (Potato Dextrose Agar)
EKstrakKentang              4,0dari 200 g kentang
D-Glukosa                         20
Agar                                  15
Pembuatan:  Larutkan 39 g/L, autoklaf.


0 comments:

Post a Comment